Thursday, June 9, 2016

Celotehan perut kosong

Pagi2 buta kelaperan d kostan. d dalam kulkas benda yg bs dibilang 'makanan' itu cuma ada buah jeruk. Coba selusurin jalan daerah sekitar kostan, ga ada warung yg buka. Sekilo meter, dua kilo  meter, warkop n mini market yg biasanya selalu buka kali inipun tutup. Hingga akhirnya aku sampai ke salah satu pasar tradisional dan (teuteup dong bokk) ga ada satupun penjual kue atau makanan mateng yg jualan (juga). Yg ada cuma penjual sayur mayur, bumbu n lauk pauk yg harus dimasak / diolah dulu sebelum dimakan. Yaudahlah aku beli yg ada aja, mungkin emang harus masak x ya biar sekalian bs buat lunch..
Aku ga terlalu bisa masak, yg ada di otakku cuma 'gimana caranya ni bahan2 bisa jd makanan yg layak utk dimakan manusia'.

Seperjalanan pulang tiba2 terlintas di pikiran "yg puasa siapa yg susah siapa. Ya gitu emang hidup. kadang hidup itu kejam n ga adil, tp kita harus bisa sabar n bertahan, gimana kek caranya.. Krn dr situ kita bisa punya pengalaman baru. Dan Yg lebih seru itu ketika pengalaman dan cara kita bertahan hidup ternyata juga bisa menghidupi orang lain."

" Bicara soal kiat2 bertahan hidup dan olah mengolah, mungkin setelah aku belajar mengolah masakan ada baiknya aku belajar mengolah kata2, supaya bagaimanapun caranya, kata demi kata yg terucap bisa menjadi kalimat2 yg layak untuk diperkatakan kepada manusia. Dan mungkin belajar mengolah pikiran juga, supaya setiap hal2 yg dipikirkan bisa menjadi pemikiran2 yg layak untuk dipikirkan oleh manusia pada umumnya, itukan juga kiat2 olah mengolah demi kelangsungan hidup" pikirku.

Seakan tak rela membiarkanku terlarut dalam olahan pikiranku sendiri, tiba2 aku disadarkan dg jitakan tetesan gerimis air hujan yg semakin lama semakin banyak dan sakit menghujam kepala.
Asu-dahlah, mungkin ini hanya celotehan perut kosong d tengah gerimis.. Dikarenakan aku tidak mungkin memerintah alam semesta untuk menghentikan hujan demi melanjutkan celotehan perut kosong ini, maka sebelum terlalu banyak kata2 yg keluar akupun memutuskan untuk mempercepat gerakanku supaya bs mengganjal perutku dg semangkok mie instant yg aku beli di pasar pagi td. 

No comments:

Post a Comment